Ratu Victoria adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Britania Raya dan Kekaisaran Britania. Dia lahir pada tanggal 24 Mei 1819, di Kensington Palace, London, dan menjadi ratu pada usia 18 tahun setelah kematian pamandanya, Raja William IV, pada tahun 1837. Pemerintahannya yang panjang, yang dikenal sebagai "Era Victoria," berlangsung hingga kematiannya pada tahun 1901.
Salah satu ciri khas pemerintahan Victoria adalah kebijakan-kebijakan yang dilakukannya dan kontribusinya terhadap perkembangan politik, ekonomi, dan sosial Britania Raya. Selama masa pemerintahannya, Britania Raya mengalami transformasi besar-besaran, termasuk Revolusi Industri, perkembangan sistem kereta api, dan ekspansi kolonial yang meluas.
Selama pemerintahannya yang panjang, Victoria juga mengalami sejumlah peristiwa pribadi yang berpengaruh. Pada tahun 1840, dia menikah dengan Pangeran Albert dari Saxe-Coburg and Gotha, yang menjadi pasangan yang sangat dicintainya. Mereka memiliki sembilan anak bersama, yang kemudian menyebar ke berbagai kerajaan di Eropa melalui pernikahan mereka.
Setelah kematian Pangeran Albert pada tahun 1861, Victoria memasuki masa berkabung yang panjang dan meninggalkan keterlibatannya dalam urusan negara. Namun, dia tetap aktif dalam politik, terutama dalam hubungannya dengan perdamaian internasional dan upaya untuk mempertahankan netralitas Britania Raya dalam konflik Eropa.
Selain keberhasilannya dalam politik dan pemerintahan, Victoria juga dikenal karena kebaikannya dan pengaruhnya dalam memperkuat monarki konstitusional Britania Raya. Dia dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai simbol stabilitas dan kesatuan selama masa-masa yang berubah-ubah.
Victoria meninggal pada tanggal 22 Januari 1901, setelah memerintah selama 63 tahun, menjadikannya ratu terlama dalam sejarah Britania Raya saat itu. Warisannya tetap hidup dalam sejarah Britania Raya dan Kekaisaran Britania, dan dia dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Britania Raya.