Penjara Carandiru, yang terletak di Sao Paulo, Brasil, mencatat sejarah kelam yang diwarnai oleh kekerasan, overcrowding, dan peristiwa tragis. Artikel ini akan membahas sejarah, kondisi di dalamnya, dan kejadian yang menyebabkan penutupan penjara yang kontroversial ini.
Dibangun pada tahun 1920-an, Penjara Carandiru awalnya dirancang untuk menampung 4.000 narapidana, namun pada puncaknya, penjara ini mengalami overcrowding hingga mencapai 7.000 tahanan atau lebih. Strukturnya yang masif dan berlantai tinggi membuatnya menjadi penjara yang sulit dijaga.
Carandiru dikenal dengan kondisi kehidupan yang sangat buruk. Overcrowding, kurangnya sanitasi yang memadai, dan perlakuan buruk dari petugas penjara menciptakan lingkungan yang tidak manusiawi. Kejadian kekerasan di antara narapidana juga sering terjadi, menciptakan suasana yang sangat berbahaya.
Pada tahun 1992, pemberontakan terjadi di dalam penjara sebagai respons terhadap kondisi yang tidak manusiawi. Namun, upaya untuk meredakan pemberontakan berujung pada tragedi besar. Pasukan keamanan penjara menembaki dan membunuh lebih dari 100 narapidana dalam kejadian yang disebut sebagai Pembantaian Carandiru.
Pembantaian Carandiru menjadi sorotan internasional dan menciptakan tekanan besar terhadap sistem penjara Brasil. Dalam konsekuensinya, penjara ini ditutup pada tahun 2002. Namun, peristiwa ini menyisakan luka yang dalam dan memicu pembicaraan tentang reformasi sistem pemasyarakatan di seluruh Brasil.
Carandiru mempertontonkan kegagalan sistem pemasyarakatan dalam menangani overcrowding dan memberikan kondisi hidup yang manusiawi bagi narapidana. Warisan penjara ini menjadi pengingat akan tantangan sistem pemasyarakatan dan perlunya reformasi yang lebih luas di negara-negara yang menghadapi masalah serupa.
Penjara Carandiru menjadi simbol kengerian dan kegagalan sistem pemasyarakatan. Sementara penutupan penjara ini adalah langkah positif, peringatan akan tragedi di Carandiru harus mendorong upaya lebih lanjut untuk reformasi menyeluruh dalam sistem pemasyarakatan Brasil dan di seluruh dunia.